Akhwaat, Kenapa Kau Harus Menghapus
Fotomu di Internet?
Assalamu'alaikum.
wr.wb.
Tulisan ini hanya sekedar peringatan buat akhwaat yang masih suka memajang foto-fotonya di internet seperti di Blog, Situs Forum, khususnya di Facebook dimana sekarang hampir semua aktivis dakwah yang melek internet mempunyai akun di situs pertemanan tersebut.
Dari
pengamatan saya selama memiliki akun di Facebook yang paling membuat miris
adalah banyaknya wanita berjilbab yang memajang foto mereka bahkan beberapa di
antaranya ada yang close up. Dari profile mereka ketahuan bahwa sebagian besar
dari mereka adalah aktivis dakwah. Bagi yang masih mempunyai foto yang diupload
ke FB, FS ataupun lainnya maka saya sarankan untuk segera menghapusnya dengan
pertimbangan berikut ini:
1.
Anda bisa jadi korban pornografi
Ketika
Anda mengupload foto ke internet maka yakinlah foto tersebut sudah bukan milik
Anda, tidak ada yang benar-benar privasi di dunia maya. Anda mungkin merasa
aman karena foto tersebut tersimpan di akun Anda yang kapan saja kalau mau Anda
bisa menghapusnya tapi itu hanya perkiraan Anda. Jutaan orang yang bisa
mengakses ke profil Anda, mereka bisa mendownloadnya dan menyebarkannya di
tempat lain. Jadi meskipun dikemudian hari Anda menghapusnya tapi ia sudah
terlanjur menyebar dan mustahil bagi Anda untuk mencegahnya.
Hal
yang paling ditakutkan adalah ketika orang-orang usil mendapatkannya dan
“tergoda” untuk menjahili Anda. Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
benci dengan Islam. Misalnya dengan memanipulasinya dan menjadikan Anda
“Bintang Pornografi”. Dengan kecanggihan software pengolah gambar hal itu bisa
dilakukan dengan waktu hanya beberapa menit. Setelah itu mereka bisa menebarnya
ke ribuan link hanya dalam hitungan detik.
Hal
ini sudah pernah terjadi pada seorang artis dimana foto syurnya beredar di
internet, sampai-sampai harus menurunkan pakar telematika, Roy Suryo untuk
membersihkan namanya dengan menjelaskan bahwa foto tersebut hasil manipulasi.
Dan tidak dipungkiri bahwa banyak foto wanita berjilbab bahkan bercadar dengan
tubuh telanjang yang bersiliweran di dunia maya, termasuk korbannya adalah
salah seorang istri ustadz kondang.
Meski
dengan mudah orang menebaknya sebagai sesuatu yang di rekayasa, tapi bukankah
itu sudah cukup untuk menghinakan dan melecehkan, namun kitalah memberi peluang
kepada orang hasad tersebut untuk melakukannya. Nah, sebelum terlanjur hapus
foto Anda dari dunia maya!
2.
Anda pajang untuk siapa?
Ada
pertanyaan bagi muslimah yang memajang fotonya di internet, foto itu Anda pajang
untuk siapa?
Allah
subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan muslim dan muslimah untuk menjaga
pandangannya dari lawan jenis yang bukan mahram. Tak sampai di situ Allah pun
memerintahkan masing-masing kepada mereka untuk saling menjaga diri (An-Nur
(24): 30-31). Di sini ada simbiosis mutualisme, jika seorang wanita yang
menjaga dirinya dengan hijab yang syar’i maka dengan sendirinya laki lain juga
akan terjaga pandangannya meski laki-laki tersebut tidak paham agama, nah
bagaimana jika laki-laki tersebut juga paham akan agama tentu ia juga menjaga
diri dan pandangannya. Sadar atau tidak mereka saling menguatkan dalam
kebaikan, dan itulah mungkin maksudnya Allah menegaskan dalam firman-Nya bahwa
laki-laki beriman dan wanita yang beriman adalah penolong bagi yang lainnya,
dan mereka saling menguatkan dalam keimanan dan keta’atan (QS. at-Taubah (9) :
71.).
Ketika
mengupload foto Anda di internet maka anda secara tak langsung telah
“menandatangani kontrak” bahwa anda membebaskan siapapun bebas untuk memandang
Anda tanpa terkecuali. Terus dimana penjagaan Anda terhadap kehormatan Anda dan
orang lain?
Ummul
Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengatakan bahwa seandainya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup dan melihat tingkah laku
wanita pada zaman tersebut maka tentu beliau akan melarangnya untuk keluar
rumah. Perkataan ini beliau katakan ketika para sahabat masih berada di
tengah-tengah mereka dan mengajarkan ilmu kepada mereka, mereguk Islam seperti
menikmati air langsung dari mata airnya, ketika para muslimah masih menjaga
hijab-hijab mereka, bandingkanlah keadaan tersebut dengan sekarang ini dimana
kebanyakan wanita sudah tidak bisa menjaga kehormatannya.
Wahai
wanita malu lah! Wahai para suami cemburulah! Wahai para orang tua jagalah anakmu
dari kerusakan! Wahai para ikhwa yang akan menggenapkan separuh agamanya
jagalah dirimu dan carilah wanita yang shalehah yang menjaga dirinya serta
berlindunglah dari wanita yang masih suka “menjajakan” dirinya. Wallahu a’lam
sedikit
goresan pena untukmu saudari Q sebagai tanda sayang dan perhatian Q padamu...
Ukhti
Semua
orang tahu
Semua
orang bisa lihat
Yang
punya mata normal pasti langsung sadar
Ada
akhwat cantik tanpa cadar
Punya
wajah yang bersinarDan senyum yang berbinar
Ukhti
Siapa
yang tidak suka melihat kulitmu yang bersih?
Siapa
yang tidak senang melihat lekuk tubuhmu yang menarik?
Siapa
yang menolak melihat wajahmu yang cantik?
Semua
orang mau dekat denganmu
Semua
orang ingin menyentuhmu
Semua
orang ingin memilikimu
Tapi
ukhti
Ketahuilah
Tak
semua orang ingin kau miliki
Tak
semua orang ingin kau mintai pertanggungjawaban atasmu
Tak
semua orang ingin melindungimu
Tapi
aku, aku mau
Ukhti
Aku
ingin melindungi cantikmu
Aku
mau menjaga dirimu
Tapi
bantulah aku untuk menjagamu
Yaitu
dengan ikut menjaga penampilanmu
Ukhti
Aku
yakin engkau telah berulang kali mendengarkan ini
Mungkin
engkau merasa bosan
Tapi
aku tak akan pernah bosan mengingatkanmu
Ukhti
Engkau
bagaikan sebuah berlian
Berlian
yang indah bersinar
Banyak
orang mengincarmu
Mereka
ingin merenggut sinar itu
Tapi,
Ukhti
Ketahuilah,
sebuah berlian yang tak hidup itu
Diberi
penjagaan berlapis-lapis
Ia
dikungkung dalam lemari baja
Yang
dilindungi oleh alarm
Terali
besi, lemari kaca
Bahkan
untuk sekedar melihat indahnya
Seseorang
harus melewati prosedur berbelit-belit
Ukhti
Berlian
itu hanya sebuah batu
Sedangkan
engkau?
Engkau
manusia! Engkau hidup! Engkau indah!
Engkau
adalah karya sempurna Sang Pemahat sejati
Dan
engkau lebih pantas untuk dilindungi
Sayang
Cantikmu
jangan diobral
Engkau
tahu kan, barang obralan itu
Mutunya
rendah
Harganya
murah
Seenaknya
boleh dijamah
Rusak
tak mengapa
kotor
bukan masalah
Sayang
Cantikmu
jangan diobral
Simpan
cantikmu untuk yang berhak memiliki
Simpan
cantikmu agar engkau makin cantik
Dengan
kesempurnaan aqidahmu
Dengan
kedalaman ilmumu
Yang
terpancar dari balik kerudung dan jilbabmu
Simpanlah
untuk orang yang bersedia menukarnya dengan surga
Ya,
Ukhti
Hanya
ditukar dengan akses bebas masuk surga
Dari
pintu mana saja yang engkau suka sajalah
Kauberikan
akses sepuasnya pada cantikmu
Dan
orang yang akan memberimu akses itu
Pasti
adalah orang yang tidak meminta “uang muka”
Dari
cantikmu
Sayang
Cantikmu
itu berharga
Cantikmu
itu karunia Allah
Cantikmu
itu amanah
Engkaulah
yang membuat cantikmu
Menjadi
pahala
Atau
fitnah
Ukhti
Jangan
engkau anggap cantikmu itu murah
Dunia
dan seisinya tak mampu membayar cantikmu
Pemahat
terhebat di dunia ini pun tak mampu mengukir bentuk seindah dirimu
Engkau
adalah bidadari dunia
Tapi,
jangan mau hanya jadi bidadari di dunia saja
Ayo,
berusaha menjadi bidadari surga!
Ukhti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar